Nama :
Anggi Ayudia Larasati
NPM :
11213005
Kelas :
3EA25
MASALAH KEMACETAN DI JAKARTA
Latar
belakang
Kemacetan lalu
lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi
kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh
banyak faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Letak geografis suatu
daerah salah satunya.Untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi kemacetan
lalu lintas perlu kita ketahui terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya
kemacetan lalu lintas, apa dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana
upaya yang dapat kita lakukan bersama agar dapat mengurangi terjadinya
kemacetan lalu lintas tersebut. Kemacetan adalah situasi atau keadaan
tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di
kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik
atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk, misalnya Jakarta.
Penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) :
Penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) :
1. Ruas
jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total luas
kota. Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.
2. Moda
angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa
mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
3. Yaitu
minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas
sedang tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan.
4. Karena
kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. Penyebaran rumah ke pinggir
membuat orang lama dan banyak berada di jalan.
5. Karena
banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly over maupun underpass.
6. Angka
urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi. Jumlahnya
di atas 4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di
Jakarta.
7. Yaitu
karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol.
8. Yaitu
karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta.
9.
Terakhir,
yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti
mall dan ruko.
Solusi
Guna mengatasi
kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor perlu ditempuh
berbagai upaya (program aksi), utamanya:
1.
Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic
management) yang tepat dan efektif.
Manajemen lalu
lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
a)
Kegiatan
perencanaan lalu lintas
Kegiatan
perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap
ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini
adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu
lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan.
b)
Kegiatan
pengaturan lalu lintas
Kegiatan
pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan minimum dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi pemakai jalan.
2.
Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum
perkotaan yang berkapasitas mencukupi dan dikelola secara profesional.
3.
Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang
berkapasitas yang mampu melayani lalu lintas secara lancar.
4.
Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan
yang komprehensif, akomodatif dan berwawasan masa depan.
http://sharp-cherryblossom.blogspot.co.id/2014/05/makalah-masalah-kemacetan-dan-solusi.html
Sumber: